Pages

Search

Monday 28 March 2011

MEMBENTUK GENERASI BERKARAKTER TANGGUH




Mendidik anak-anak tidaklah mudah.  Terkadang jika kita menasihati dan anak-anak tidak peduli, kita suka membandingkan dengan kehidupan masa kecil kita yang kita ingat, bahwa kita sangat patuh pada orang tua. Atau saat anak kita mulai suka protes, kita juga merasa terganggu. Perkembangan zaman mempengaruhi juga karakter anak-anak. Mungkin pengaruh tontonan, permainan yang kita sajikan pada mereka cukup berpengaruh.  Selain itu ada juga orang tua yang  salah mengartikan kata “kasih sayang”terhadap  anak-anaknya, oleh karenanya selalu menuruti saja setiap permintaan anaknya asal anaknya tenang dan tidak rewel. Tidak peduli apakah itu mendidik atau tidak untuk masa depan anak. Ada juga orang tua yang tidak pernah menegur anaknya jika bertindak salah, dengan alasan takut menyakiti hati anak nanti takut tidak di sayang sama anaknya ketika ia lajut usia. Juga ada orang tua yang melayani anaknya 100%, tidak pernah memberi perintah apapun, dengan alasan sayang. Sehingga semua keperluan dan kegiatan anak ini harus ditolong, walau anaknya sudah dapat melakukannya sendiri. Akhirnya muncullah generasi-generasi manja dengan mental lemah, egois, pembangkang, dll.
Generasi yang TUHAN kehendaki bukanlah yang seperti ini, tetapi generasi tangguh yang dapat menghadapi dan mengatasi segala tantangan. Sebab hidup ini bukan untuk berleha-leha dan bersenang-senang. Hidup juga berarti peduli sesama. Menyayangi anak berarti harus mendidik dengan benar seperti yang dikatakan dalam Amsal 6:23 (Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan).  Didikan bukan hanya dalam kehidupan yang berhubungan dengan dunia, terlebih lagi dalam kerohanian. Agar tumbuh dewasa dan tangguh.
1.Perintah :  Membimbing  anak melakukan segala kewajiban tanggung jawabnya,  di rumah di sekolah dan dimasyarakat. Hingga dia mengerti arti hak dan kewajiban, juga melatih dia melaksanakan segala tanggung jawabnya.
2. Ajaran. : Ajarlah dan arahkan mereka sesuai dengan ajaran TUHAN (Efesus 6:4) . Ajaran yang berpegang pada firman. Ajaran yang TUHAN kehendaki berarti berbeda dengan ajaran yang manusia kehendaki.  Termasuk memberi teladan bagaimana seharusnya kita berjalan dalam terang firman TUHAN. Segudang kata-kata tidak akan mudah diingat oleh mereka, tetapi  teladan yang mereka lihat akan terus teringat sepanjang hidup mereka.
3.  Teguran / nasehat: Jangan pernah ragu untuk menegur  dan jangan pernah jemu untuk menasihati jika anak melakukan pelanggaran. Sebab mereka belum mengerti dengan benar bahaya yang mengintai di depan. Seperti TUHAN juga sering menegur kita oleh karena kita menyimpang langkah dari jalanNYA, karena kita tidak mengerti dan tidak mengetahui bahaya yang menghadang dengan segala akibatnya. Teguran di lakukan dengan cara lembut dan bahkan bisa dengan agak sedikit keras, dengan tujuan menyelamatkan, mengasihi.  Tidak pernah menegur anak sepanjang hidupnya, maka akan menjerumuskan anak pada kebinasaaan (1Raja-raja 1:5-6).
Generasi tangguh adalah generasi yang tidak mudah mengeluh,tidak manja, tekun , dan dapat tegak berdiri dalam segala rintangan. Generasi yang siap menjadi pewaris KERAJAAN. (Amin)


Thursday 17 March 2011

OLEH KARENA DIA




Kecewa dan merasa lelah oleh karena kegagalan membuat kita putus asa. Begitu lelah jiwa dan raga dan sudah banyak yang dikorbankan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Keadaan seperti itu pernah dialami oleh suami saya saat ia pergi mencari ikan ke laut. Ia dan teman-temannya memang hobby memancing, sejak kecil bidang ini ditekuninya. Peralatannya sangat lengkap, dia dan teman-temannya pun sangat tahu letak tempat-tempat yang banyak ikannya. Tetapi pada suatu saat ia tidak mendapat apa-apa, bahkan kapal yag disewanya tenggelam.
 Seperti Simon seorang nelayan yang dijumpai Yesus saat IA berbicara dengan  orang banyak di Pantai Danau Genesaret.  Simon bukan seorang nelayan yang baru, ia sudah ahli, sebab itu pekerjaannya setiap hari. Namun hari itu ia sangat lelah baik jiwa maupun raga oleh karena sudah semalaman ia tidak mendapat apa-apa (NIHIL).  Sebagai seorang nelayan yg sudah ahli dia sangat mengerti  letak perairan tempat ikan-ikan biasa berada .
Simon menjawab :”Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena ENGKAU menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga. (Lukas 5:5).
Keputus asaan, kekecewaan, kelelahan, tersirat dari kalimat itu. Acap kali kita juga mengalami keadaan serupa, dalam menghadapi situasi yang sepertinya sudah menjadi pekerjaan sehari-hari kita, namun mengapa tidak ada hasilnya? Saya pernah alami keadaan seperti itu, dalam menghadapi anak-anak yang beranjak remaja, anak-anak yang setiap hari bertemu dan kita rawat, anak-anak yang sangat dekat dengan saya. Berbagai usaha saya lakukan berusaha memberikan yang menurut saya terbaik  bagi mereka  ,saya  mendampingi mereka dan berusaha untuk menjaga setiap pergaulan mereka. Pendek kata saya ingin mereka menjadi  anak-anak sempurna. Dan saya merasa sudah sangat berhasil mengenal mereka secara pribadi. Namun apa yang terjadi, segala jerih payah dan pengorbanan terasa sia-sia ketika suatu hari saya mendapati anak kedua saya salah dalam pergaulan, ia menjadi seorang perokok bersama teman-temannya (lama hal ini tersembunyi dari saya). Saya lelah, saya kecewa, saya sedih. Berbagai usaha saya lakukan dengan cara saya untuk menanganinya, bahkan mungkin terlalu extrim bagi anak saya. Beberapa waktu memang keadaan seolah baik-baik saja. Suatu ketika saya mendapati ia masih terjerat dalam pergaulan yang salah itu. Menangis saya di kaki TUHAN. Saya merasa menjadi ibu yang tiada guna. Saat itu seolah tiada jawaban dari TUHAN. Hingga suatu hari saya diminta untuk pergi makan di suatu tempat bersama suami saya. Ternyata saya memergogi anak saya dengan temannya tersebut dan  sedang merokok.  Saya berdoa, “Apa yang harus saya lakukan? “ Jawaban sederhana datang :” Tidak usah ditegur, cukup kamu perlihatkan dirimu dihadapannya, menyatakan kamu tahu perbuatannya.”  Sangat sederhana. Seperti  Simon yang lelah, tetapi menaati perintah TUHAN YESUS. Mungkin dengan setengah hati mulanya. Sebab sudah merasa maksimal berusaha tapi sia-sia, masa dengan hal sederhana saja bisa selesai ? Saya lakukan yang TUHAN minta.
Ternyata ketaatan mendatangkan hasil yang luar biasa (Lukas 5:6) Simon berhasil menjala ikan begitu banyak. Demikian juga dengan saya,Singkat cerita , anak saya menyesali perbuatannya dan ia melepaskan diri dari jerat teman-temannya itu, bahkan ia dapat memenangkan mereka untuk meninggalkan kebiasaan buruk itu. Puji kebesaran TUHAN. HANYA OLEH KARENA DIA semua dapat diatasi. HANYA OLEH KARENA DIA tiada kata sia-sia. Mazmur 127 :1  Apa pun posisi kita saat ini, baik sebagai pegawai, ibu rumah tangga, kepala rumah tangga, hamba TUHAN, aktivis, dll. Ingatlah bahwa HANYA OLEH KARENA DIA kita dapat menyelesaikan setiap tugas-tugas kita. JADI BUKAN KARENA KUAT GAGAH KITA, BUKAN KARENA SEGALA KEAHLIAN KITA. SEBAB SEMUA ITU HANYA SEBAGAI PENUNJANG PERPANJANGAN  KUASA-NYA  BEKERJA DALAM HIDUP KITA. BERAPA BESAR USAHA KITA DAN BERAPA PUN KEAHLIAN KITA, JIKA TUHAN  TIDAK CAMPUR TANGAN  DENGAN KUASA-NYA YANG DAHSYAT, MAKA SEMUA AKAN SIA-SIA ( Amin).
TUHAN MEMBERKATI


Wednesday 9 March 2011

YANG BIASA MENJADI LUAR BIASA




Matius 14: 17  Jawab mereka ” Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.”

Keajaiban, kita selalu suka akan keajaiban. Kita menunggu keajaiban terjadi dalam hidup kita. Tuhan Yesus dapat membuat keajaiban(mujizat). Ia dapat mengubah air menjadi anggur pada peristiwa pesta kawin di Kanna. Yohanes 2:9. Keajaiban atau mujizat yang Tuhan buat, bukan seperti tukang sulap. Tetapi Tuhan dapat mengubah. Bukan karena Tuhan tidak mampu menciptakan, tetapi karena TUHAN INGIN KITA DAPAT MELIHAT BAHWA SESUATU YANG KITA ANGGAP BIASA AKAN MENJADI LUAR BIASA DI TANGAN TUHAN.
SAAT INI, APAKAH YANG MENJADI SESUATU YANG BIASA ITU DALAM HIDUP KITA?
Berkat yang menurut kita hanya biasa, sesungguhnya akan menjadi luar biasa bila kita meminta TUHAN untuk campur tangan dalam mengelolanya. Lima roti dan dua ikan, diserahkan kepada Yesus, menjadi cukup untuk makan 5000 orang pria, belum termasuk anak-anak, dan wanita. Tuhan tidak ingin kita mengeluh dengan apa yang ada pada kita. Justru IA ingin kita mempercayai NYA, maka IA akan memberikan sebuah keajaiban. Yang sedikit akan menjadi cukup. Jangan bersungut-sungut, berusaha, berdoa, percaya penuh akan kuasa TUHAN. Maka kita akan menikmati mujizat dari Tuhan. Seberapa pun yang kita punya, syukuri dan percayakan akan campur tangan NYA. Untuk apa kita kuatir akan hari esok, sebab esok punya kesusahannya sendiri. Hari ini adalah untuk hari ini, percayakan hidupmu dan apa yang kamu punya ke dalam tangan NYA.

Apa lagi yang kita punya yang kita anggap biasa? Kemampuan kita. Banyak dari kita merasa kemampuan kita (kepandaian) hanya biasa saja. Tetapi tahukah saudara, bahwa di tangan Tuhan hal itu bisa menjadi luar biasa. Kuncinya adalah Tetap berusaha, berdoa dan percayakan Tuhan campur tangan dalam setiap langkah kita. TUHAN SUDAH MEMBERIKAN KEAJAIBAN PADA SAYA SAMPAI HARI INI. APA YANG SAYA ANGGAP BIASA, DI TANGAN TUHAN MENJADI LUAR BIASA. (ml)

TUHAN MEMBERKATI

Monday 7 March 2011

FASILITAS KITA UNTUK KEMULIAANNYA

FASILITAS KITA UNTUK KEMULIAAN-NYA


Yakobus 4: 4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia. Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barang siapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan  dirinya musuh Allah.

Apa itu persahabatan ? Sebuah hubungan yang sangat intim antara dua orang atau lebih dan saling percaya.
Persahabatan dengan dunia banyak sekali macamnya, termasuk segala jenis kenikmatan dosa . salah satu Yang paling nyata dan sangat terlihat jelas saat ini adalah persahabatan dengan harta dunia.  Keterikatan dengan harta membuat  orang lupa diri, menganggap harta adalah segalanya. Kita memang masih hidup dalam dunia, untuk memenuhi kebutuhan hidup ,kita harus berusaha meraih hasil yang maksimal, namun jangan pernah melupakan fokus kita pada Tuhan. Sebab Tuhanlah yang memberkati setiap pekerjaan dan usaha kita. Apa yang dapat kita raih saat ini itu adalah atas seijinNYA, dan harus dipertanggung jawabkan untuk kepentinganNYA.  Perhatikanlah mereka yang sukses dan tetap berfokus pada TUHAN, mereka dapat memuliakan TUHAN lewat kesuksesan dan apa yang ada padanya, sebab mereka tahu sumber dari segalanya  itu ialah TUHAN.
Dunia ini sedang lenyap, dengan segala keinginannya, oleh sebab itu jangan jadikan dunia ini sahabat  Anda, jika tidak ingin ikut lenyap olehnya. Kelengkapan dan fasilitas yang kita punya bukan untuk kita cinta dunia, tetapi untuk semangkin menyadari Tuhan itu sangat dahsyat sebagai sumber berkat bagi anak-anakNYA dan semakin bersyukur kepadaNYA. Dan jika saat ini kita dipercaya mengelolanya, pertanggung jawabkanlah padaNYA.
Ingatlah sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak dapat mengabdi kepada mamon sekaligus pada Tuhan. (Mat 6:24). Mengabdi kepada mamon merupakan ketidak setiaan kepada TUHAN.  (Amin)

Thursday 3 March 2011

BALON DAN TELUR


BALON DAN TELUR


Pembacaan dari Efesus 5:8-17

Dalam bukunya yang berjudul 365 Anak Tangga Menuju Hidup Berkemenangan, Pdt Eka Darmaputera memberi penjelasan yang menarik tentang perbedaan balon dan telur. Keduanya sama-sama bulat lonjong, tetapi ada perbedaan.

Balon elihatan indah dan menarik, coraknya meriah dan berwarna-warni., lincah dan ringan bergeak kesana kemari. Tetapi itu hanya penampakan luarnya saja. Di dalamnya kosong, hanya angin.

Telur terlihat tidak menarik, tetapi di dalamnya terkandung potensi kehidupan.

balon dapat diumpamakan sebagai "perbuatan kegelapan", enak gampang, penuh daya pikat, dan menyenangkan, tetapi tidak berbuah apa-apa, kecuali kehampaan dan kesia-siaan.

Rasul Paulus menasehati kita supaya tidak turut mengambil bagian di dalamnya (ayat 11). Sedangkan telur seumpama "perbuatan terang". Tidak mudah dan tidak menarik, tetapi di dalamnya terkandung "potensi kehidupan". Sebab berbuahkan kebaikan dan keadilan juga kebenaran (ayat 9).

SEPERTI APA HIDUP KITA BALON ATAU TELUR ? Penuh kesemarakan tetapi kosong dan berujung pada kesia-siaan. Atau biasa saja tetapi berisi dan berbuah hal-hal yang indah.

Jadilah penurut-penurut Allah (ayat 1) Jangan bebal , hiduplah seperti orang arif.

TUHAN MEMBERKATI